Dari Tukang Bangunan Jadi Juragan Belut: Kisah Kang Wardi yang Kini Banjir Pesanan Hingga 1 Ton per Minggu!

Siapa sangka, pria yang dulunya hanya lulusan SD dan sempat bekerja sebagai tukang bangunan, kini menjelma menjadi salah satu peternak belut sukses di Yogyakarta. Dulu dipandang sebelah mata, kini orang-orang yang dulu mencibir justru datang untuk belajar padanya. Inilah kisah inspiratif Kang Wardi, pemilik usaha budidaya belut yang kini kebanjiran pesanan hingga lebih dari 1 ton per minggu!
Awal yang Tak Direncanakan
Semua bermula pada tahun 2018. Kang Wardi yang saat itu masih bekerja sebagai kuli bangunan, tak sengaja menemukan belut saat bermain bersama anak-anak di sawah. Belut kecil itu digoreng dan ternyata disukai oleh anak-anak. Dari situ muncul ide: bagaimana jika belut dibesarkan sendiri?
Awalnya bukan untuk bisnis, hanya untuk konsumsi pribadi. Tapi dari 1 kg belut yang dipelihara, kegagalan demi kegagalan justru membuat Kang Wardi semakin penasaran. Gagal empat kali bukan alasan untuk menyerah—justru itu menjadi pemicu semangatnya.
Dari Kolam ke Dunia Maya: Viral Lewat Facebook
Setelah berhasil membesarkan belut, Kang Wardi mencoba menjual hasil panennya. Awalnya hanya ditawarkan ke tetangga—tapi minim peminat. Lalu seorang teman menyarankan untuk promosi lewat Facebook.
Tak disangka, dari unggahan sederhana itu, pesanan berdatangan dari berbagai daerah, bahkan luar negeri! UMKM, rumah makan, hingga calon petani belut baru mulai tertarik dengan budidaya belut ala Kang Wardi.
Lulusan SD, Tapi Tak Pernah Berhenti Belajar
Meski hanya lulusan SD, Kang Wardi tak malu bergaul dengan siapa pun—anak muda, orang tua, siapa saja. Prinsipnya sederhana: ambil yang baik, tinggalkan yang buruk. Ia pun belajar dari pengalaman, terutama dari kegagalan. Setiap gagal, dicatat dan diperbaiki. Bahkan dia sempat diremehkan saat mengumpulkan keong sawah untuk pakan belut.
Kenapa Belut?
Menurut Kang Wardi, belut adalah solusi bagi masyarakat dengan modal terbatas. Dibandingkan memelihara sapi atau kambing yang butuh dana besar, belut lebih terjangkau. Belut juga tidak makan setiap hari, dan tak butuh air sebanyak ikan lele atau nila. Simpel, hemat, tapi hasilnya menjanjikan.
Modal Kecil, Untung Besar
Dengan kolam terpal ukuran 1×2 meter, pemula bisa menebar 10 kg bibit belut. Biaya awal? Cuma sekitar Rp1 juta. Dalam 4 bulan, belut bisa dipanen dengan estimasi berat 40 kg. Jika dijual seharga Rp60.000 per kg, potensi pendapatan mencapai Rp2,4 juta. Artinya, keuntungan bersih bisa mencapai lebih dari dua kali lipat dari modal awal.
Tiga Kunci Sukses Budidaya Belut ala Kang Wardi
-
Pengetahuan: Kenali jenis belut yang bisa dibudidayakan. Belut rawa (warna cokelat cerah dan berbadan gemuk) lebih cocok daripada belut sawah (hitam pekat, kurus, terpapar pestisida).
-
Pengalaman: Gagal itu biasa. Belajarlah dari kesalahan.
-
Kesabaran: Budidaya belut bukan bisnis instan. Perlu waktu dan ketelatenan.
Rahasia Media Kolam Belut
Kang Wardi menggunakan media alami seperti lumpur, gedebok pisang, jerami (damen), dan kotoran hewan (kohe). Semua punya fungsi masing-masing:
-
Lumpur: Habitat asli belut.
-
Gedebok: Menetralkan suhu.
-
Damen: Membuat media tetap lembap dan gembur.
-
Kohe: Menghasilkan cacing sebagai pakan alami belut.
Strategi Pemberian Pakan
Belut tidak perlu diberi makan setiap hari. Cukup seminggu sekali menggunakan pakan tambahan (sekitar 250 gram per kolam), karena kebutuhan utama mereka sudah dipenuhi dari media kolam yang telah difermentasi.
Permintaan Melimpah, Tapi Produksi Belum Mampu Memenuhi
Kini, Kang Wardi menerima pesanan lebih dari 1 ton belut setiap minggu! Permintaan datang dari UMKM, rumah makan, bahkan investor asing dari Jepang. Namun, keterbatasan lahan membuatnya belum bisa memenuhi seluruh permintaan. Targetnya tahun ini: membuka 1.000 kolam dan memperluas lahan hingga 1 hektar.
Rencana Besar: Wisata Edukasi dan Kuliner Belut
Melihat banyaknya pengunjung yang datang bukan hanya untuk belajar, tapi juga penasaran dengan belut, Kang Wardi berencana membuka wisata edukasi belut. Tak hanya itu, ia juga sudah membuka restoran khusus belut. Menunya? Mulai dari mangut belut, rica belut, sambal belut, tongseng, hingga keripik belut!
Filosofi Hidup ala Kang Wardi
“Jangan buru-buru punya tujuan. Cintai dulu prosesnya. Tujuan bisa jadi tekanan. Tapi kalau kita jatuh cinta pada prosesnya, hasil akan mengikuti.”
Kang Wardi percaya bahwa semua orang bisa sukses, tak peduli latar belakang pendidikan. Yang penting punya semangat, kemauan belajar, dan tidak malu untuk mencoba.