Penderita diabetes lalu obesitas rentan terkena jamur pada dermis

DKI Jakarta – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Ulul Albab, Sp.OG menjelaskan munculnya jamur ke dermis bisa jadi terpengaruh dengan situasi tubuh per individu orang, salah satunya yang miliki penyakit seperti penyakit gula dan juga obesitas.
Menurut dia, seseorang dengan penyakit yang dimaksud miliki keadaan dermis yang mana lembap sehingga bisa saja menyebabkan jamur menyebar lebih banyak cepat.
"Biasanya bagi dia yang tersebut kena diabetes juga obesitas, lantaran bagian-bagian yang tersebut lembapnya tambahan banyak. Makanya kenapa yang digunakan manis jangan terlalu manis, sebab dapat juga jamur terpengaruh bertumbuh di sana," kata dr. Ulul Albab, Sp.OG, di diskusi yang dimaksud dilakukan dalam Ibukota Indonesia Selatan, pada Selasa.
Dokter Ulul menjelaskan jamur itu khas atau wujud kelainan kulit, seperti terbentuknya batas tegas di antara epidermis yang dimaksud baik lalu wilayah pinggirnya ada kemerahan.
"Kalau digaruk keluar, putih-putihnya kaya serbuk seperti itu. Biasanya itu muncul pada kondisi-kondisi, misalnya berkeringat, lembap," katanya.
Dikatakannya, jamur mempunyai masa inkubasi, yaitu waktu antara seseorang terpapar jamur hingga gejala mulai muncul seperti gatal.
"Jadi kadang-kadang pada awal, pada saat kita terpapar jamur belum ada gejalanya. Misalnya, pada saat kita pakai sepatu berjam-jam atau gak ganti kaos kaki berhari-hari, gak pada waktu itu kemudian kena jamur, tapi setelahnya baru muncul jamurnya," ujar dia.
Lebih lanjut ia mengemukakan keringat pada tempat-tempat yang dimaksud lembap menyebabkan munculnya jamur, seperti di dalam daerah-daerah lipatan pada dermis yang dimaksud tidaklah secara secara langsung kerap dibersihkan.
"Jamur itu jarang sekali adanya ke jidat atau pada pipi akibat itu paling banyak dibersihkan. Tapi seperti dalam sela-sela kaki, lipatan di dalam paha, lipatan perut, lalu itu yang mana paling banyak ada jamur akibat pada bagian yang disebutkan keringat itu jarang bisa jadi dengan segera dibersihkan," terangnya.
Dia menambahkan merawat kebersihan tubuh, teristimewa area yang digunakan sederhana berkeringat berubah menjadi salah satu cara memotong rantai inkubasi dari jamurnya tersebut.
"Jadi pastikan ketika keringetan, paling betul kita keringkan. Kemudian kita cuci dengan sabun kemudian air mengalir," kata dokter Ulul.
Artikel ini disadur dari Penderita diabetes dan obesitas rentan terkena jamur di kulit