Kesehatan

Rekam jejak Chico Keadaan Dwi Wardoyo selama menguatkan Pelatnas PBSI

Ibukota Indonesia – Nama Chico Suasana Dwi Wardoyo telah lama lama menghiasi bumi bulu tangkis Negara Indonesia sebagai salah satu atlet tunggal putra yang mana menjanjikan. Lahir di Jayapura, Papua, pada 15 Juni 1998, Chico memulai kiprah bulu tangkisnya dari PB Pemda Papua sebelum akhirnya pindah ke PB Exist DKI Jakarta pada 2013 lalu bergabung dengan Pelatnas PBSI Cipayung.

Prestasi internasional pertamanya datang pada 2016 pada waktu Chico meraih medali perak di dalam Kejuaraan Planet Junior di Bilbao, Spanyol, usai kalah dari delegasi China Sun Feixiang. Prestasi itu menandai awal dari perjalanan panjangnya dalam level elite dunia.

Torehan prestasi

Karier senior Chico mulai menanjak ketika ia berhasil menjuarai kejuaraan BWF International Challenge Indonesia International 2018, mengalahkan seniornya Sony Dwi Kuncoro. Ia juga berubah jadi runner-up pada Vietnam International 2019.

Di level BWF World Tour, Chico mencatatkan data dua gelar kejuaraan juara, yakni Tanah Melayu Masters 2022 (Super 500) dan juga Taipei Open 2023 (Super 300). Di Tanah Melayu Masters, ia mengalahkan duta Hong Kong, Ng Ka Long, dua gim langsung. Sementara pada Taipei Open 2023, Chico menaklukkan Su Li-yang dari Chinese Taipei dengan skor 23-21, 21-15.

Ia juga dua kali bermetamorfosis menjadi runner-up, yakni ke Spain Masters 2021 (Super 300) kemudian Indonesi Masters 2023 (Super 500). Di Indonesi Masters, Chico menciptakan final sesama pemain Nusantara dengan Jonatan Christie—pertama kali muncul sejak 2013.

Di level turnamen regional juga multievent, Chico meraih medali perunggu di dalam Kejuaraan Asia 2022 usai dikalahkan Jonatan Christie. Pada SEA Games 2023 di dalam Kamboja, Chico turut mempersembahkan emas bagi kelompok putra Indonesi dan juga meraih medali perak dari sektor tunggal putra setelahnya kalah dari Christian Adinata pada final.

Performa menurunkan ke tahun 2025

Memasuki musim 2025, Chico menghadapi tantangan berat. Hasil-hasil kurang memuaskan membayangi kiprahnya pada beberapa kejuaraan awal tahun. Di Indonesi Masters 2025, Chico dengan segera tersingkir pada fase pertama oleh Kenta Nishimoto. Di Thailand Masters, ia kembali gagal melangkah berjauhan pasca kalah dari Sankar Muthusamy Subramanian di dalam putaran 16 besar.

Performa ini berlanjut di dalam All England 2025, ke mana Chico kalah telak dari unggulan pertama dengan syarat China, Shi Yuqi, dengan skor 13-21, 8-21 ke fase pertama. Nasib mirip menimpanya pada Kejuaraan Asia 2025, setelahnya kembali tersingkir di sesi pertama usai ditundukkan Loh Kean Yew dari Singapura pada dua gim langsung.

Dari empat pertandingan BWF awal 2025, pencapaian terbaik Chico semata-mata menembus sesi kedua ke Thailand Masters, sementara tiga lainnya berakhir di sesi pertama. Catatan ini memunculkan sorotan dari tim instruktur Pelatnas PBSI.

Pelatih tunggal putra Indonesia, Mulyo Handoyo, mengatakan Chico belum menunjukkan kematangan permainan walaupun sudah berada di pelatnas selama tujuh hingga delapan tahun. Ia mengkaji Chico masih minim variasi strategi juga kurang mampu beradaptasi pada waktu pertandingan berlangsung.

Chico pun mengakui kelemahan yang disebutkan lalu berjanji untuk memperbaiki aspek strategi, fokus, lalu mentalitas di dalam lapangan.

Dalam perkembangan terbaru, Chico dengan Jonatan Christie memutuskan untuk mengundurkan diri dari dari Pelatnas PBSI juga berlatih secara mandiri dalam klub. Keputusan ini disebut sebagai bagian dari perubahan struktural sistem pembinaan atlet yang digunakan lebih tinggi fleksibel.

Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, menegaskan bahwa langkah ini tidak perpisahan, melainkan bentuk kolaborasi baru yang mana tetap menempatkan kepentingan bangsa sebagai prioritas. PBSI akan terus memberikan dukungan teknis kemudian meyakinkan bahwa Chico permanen bermetamorfosis menjadi bagian dari regu nasional bila dibutuhkan.

Meski menghadapi masa-masa sulit pada awal 2025, rekam jejak Chico Keadaan Dwi Wardoyo masih menunjukkan dedikasi lalu kontribusinya bagi bulu tangkis Indonesia. Lewat pendekatan baru dalam luar pelatnas, umum berharap Chico dapat kembali menemukan performa terbaiknya juga terus mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Artikel ini disadur dari Rekam jejak Chico Aura Dwi Wardoyo selama memperkuat Pelatnas PBSI

Related Articles

Back to top button